Jumat, 23 Oktober 2015

WANITA ARAB TUA


WANITA ARAB TUA 

Pagi hari ini dingin sekali, hujan senantiasa mengguyuri tanah kelahiran Ibnu Kholdun, memang karena bulan ini merupakan bulan pergantian musim, dari musim gugur ke musim dingin, payung-payung mulai digunakan begitu juga jas-jas dan jaket tebal untuk menghangatkan badan.
Meskipun keadaan cuaca cukup ekstrem bagi tubuh orang Indonesia tapi hal itu tidak menghalangi apalagi sampai mengurungkan niat untuk keluar dari tumpukan selimut tebal menuju tempat menuntut ilmu di Universitas Zaitunah.

Hari ini tepat hari Jumat, saya keluar dari rumah pukul 9 pagi dengan tergesa-gesa menuju kampus, tak lupa juga bahwa hari ini merupakan hari asyura berpuasa dengan diimingkan pengampunan dosa setahun yang telah berlalu,

langkah demi langkah berlalu hingga saya sampai diperempatan lampu merah yang terletak tepat didepan Universitas Tunisia atau juga sebelum Universitas Zaitunah, memang kedua kampus ini terletak salling berhadapan satu sama lain dan hanya membutuhkan waktu kurang dari 2 menit untuk sampai kesalah satu kampus tersebut, ketika saya menyeberangi jalan tampak seorang wanita arab, seorang ibu yang sudah tua seperti menunggu saya diseberang jalan, saya sempat berpikir apakah saya punya hutang Malawi atau Chabaty kepadanya? , hehehe

tapi pikiran itu saya tepiskan lalu sayapun menghampirinya, ketika sampai kalimta pertama yang iya ucapkan adalah " Yaa ustadz, yumkin uqoddimu lak su`al?..." saya terdiam dan langsung tertawa dihadapannya lalu bertanya "kenapa ibu memanggil saya ustadz?.." ibu itu menjawab dengan beralasan "saya melihat kamu menggunakan peci, dan ditanganmu ada kitab mabahitsul quran..." hhh, ibu ini sangat cermat, "saya yakin kamu adalah mahasiswa Zaitunah..." ujarnya, saya kembali tertawa kecil disertai dengan rasa penasaran ketika melihat wajah ibu tersebut yang tampak sangat ingin bertanya, saya pun memberikannya kesempatan bertanya, ibu tersebut terlihat sangat tergesa-gesa mungkin ingin kesuatu tempat dngan mnggunakan bus dan tampaknya bus sudah menunggu, dia bertanya dengan wajah menyesal menggunakan bahasa arab lahjah tunisia "tadi pagi saya mencuci wajah lalu menyempatkan untuk minum beberapa teguk air menggunakan telapak tangan saya, apakah puasa saya batal? saya sedang melakukan puasa ayura... tadi itu saya lupa kalau saya sedang berpuasa," ujarnya, tampak dari wajahnya rasa takut akan batalnya puasa asyura yang sedang iya jalani, saya tersnyum dengan menjawab "la ba'sa idza nasit..." tidak mengapa jika ibu lupa, mendengar jawaban saya iya kembali bertanya utk meyakinkan jawaban yang sama, lalu saya menjawab dengan sebuah hadits "idza nasiya faakala wa syariba, fal yatimma shoumahu...dst" Jika iya lupa lalu makan dan minum maka hendaklah dia sempurnakan puasanya...
setelah mendengarkan jawabn ibu tersebut tampak gembira, lantas saya tersenyum dan melanjutkan langkah kaki saya, selesai.
-------------------

Tunis Al-Khodro' 23 Oktober 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Negeri yang Diberkahi

Oleh : Rahmat Ilahi Asy-Syukry Dunia saat ini adalah dunia modern dengan segala macam bentuk teknologinya, berbagai macam teknologi dik...