Rabu, 07 Januari 2015

Catatan Perjalanan Putera Riau Pertama di Tunisia


Tunisia, Negara mungil dipenghujung sebelah utara benua afrika. Disebelah utara dan timur berbatasan dengan laut Meditarian, disebelah selatan dan tenggaranya berbatasan dengan Lybia, sedangkan daerah batas barat langsung berbatasan dengan Al-jazair.
Dengan luas wilayahnya 164.150 km2 (sekitar sepertiganya dari pulau sumatera) Tunisia sungguh menawarkan pemandangan indah, yang akan mamanjakan mata para pengunjungnya. Pesona alam yang indah itu bisa dilihat pada 1.298 km garis pantai yang terbentang disebelah barat serta daerah pegunungan di sepanjang perbatasan Al-jazair. Daratan tertigginya adalah gunung Chaambi (1.544 meter di atas permukaan laut).
Disebelah selatan, ada chott dan oase. Perkebunan Zaetun menghampar di hampir seluruh permukaan negeri. Selain itu, situs-situs arkeologi, masjid-masjid bersejarah, serta pasar-pasar tradisional bernuansa Arab pertengahan juga menjadi daya tarik lainnya.
Tunisia termasuk negeri yang memiliki empat musim, dengan perbedaan iklim yang cukup mencolok antara daerah bagian utara dan daerah bagian selatan. Suhu udara rata-rata berkisar antara 7-10 derajat celcius pada musim dingin (di daerah bagian barat dan kawasan pegunungan mencapai -5 derajat celcius), dan 25-40 derajat celcius pada musim panas (di beberapa tempat di selatan Tunisia   mencapai bahkan melewati 45 derajat celcius). Cuaca akan terasa lebih panas lagi saat angin gurun bertiup dari arah selatan. Musim semi dan musim gugur adalah musim yang menyenangkan berada di Tunisia, tentunya dengan suhu udara yang hangat dan cuaca yang indah di sepanjang hari.
Tunisia alkhodro' ... Ya, itulah sebutan yang sangat masyhur didengar ditelinga setiap orang ketika bercerita tentang negara kecil yang berada di africa utara ini, negara yang luasnya hanya separuh pulau jawa, tetapi bisa menjadi negara termakmur ketiga di benua africa setelah africa selatan yang notabene dikuasai barat perekonomiannya dan libya yang memiliki sumur sumur minyaknya, tetapi tunisia tidak memiliki keduanya bahkan menjadi negara yang lebih makmur dibandingkan maroco, aljazair,dll  dikarenakan alam nya yang mempesona yang menjadi tujuan wisata para turis dari eropa, bahkan negara ini digelar dengan swiss of arab... 







Tunisia memiliki segudang cerita tentang kejayaan bangsa bangsa terdahulu, tunisia memiliki segudang kisah tentang jayanya uqbah bin nafi RA dalam penaklukannya, tunisia merupakan negara yang memiliki peradaban yang tinggi, melahirkan para ilmuwan ilmuwan masyhur didalam khazanah ilmu pengetahuan islam seperti ibnu kholdun, yaa negara ini lah yang menjadi pilihan ku untuk menuntut ilmu, menambah pengetahuan dan khazanah keilmuan islam serta nantinya menjadi tempat bagiku untuk memperdalam fiqih kontemporer...
Didalam pikiran sebagian orang, tunisia merupakan negara yang keras, masyarakat yang tidak memiliki rasa lemah lembut dan keramahan, tetapi semuanya terbantahkan setelah aku menginjakkan kaki ku dinegara yang memiliki universitas tertua di dunia ini, yaa tertua di dunia yaitu universitas Azzaetounah,  universitas yang pada awalnya hanya berupa ta'lim ta'lim masjid kemudian menjadi universitas, kegiatan pengajian talaqqi ala pesantren di Masjid Zaitunah dinamai Ta'lim Zaituni. Kegiatan ini telah berlangsung selama lebih seribu tahun, yakni sejak masjid ini berdiri tahun 732 Masehi, atau 2 abad sebelum Masjid Al Azhar berdiri. Ta'lim Zaituni yang merupakan cikal bakal Universitas Zaitunah ini juga telah menghasilkan sejumlah ulama terkemuka di dunia Islam, khususnya di kawasan Maghrib Arabi. dan hal yang sama di ikuti pula oleh universitas alqorowiyyin di maroco dan universitas alazhar di mesir, Dari sekian banyak perguruan tinggi yang ada di Tunisia, yang berkiprah dalam pendidikan keagamaan terkonsentrasi pada universitas Azzaetuona. Sebuah lembaga pendidikan tua yang pada awalnya terkenal dengan julukan ‘menara peradaban’ ini terus menjadi pelita dalam menelurkan generasi-generasi islam yang tangguh. Khususnya dalam kajian perspektif Ushul Fiqh. Universitas ini termasuk garda terdepan dalam melahirkan kajian-kajian Maqashid Syariah. Dengan munculnya para ahli-ahli fiqh baru yang ikut serta mencerahkan khazanah pemikiran islam. Sisi keunggulan lain Universitas Azzaetouana jika dibandingkan dengan universitas-univesitas islam lainnya di negara Arab adalah penekanan pada methodologi keilmuan. Materi dikemas dengan sistem Nadhariyyah (Teori) dan Musayyar/'Amaly (praktek) pada setiap mata kuliah, sehingga proses pendidikan lebih terjamin. Penyampaian materi kuliah tidak secara dikte dan hafalan saja. Interaksi antara dosen dan mahasiswa hidup dengan diadakannya diskusi dan penugasan-penugasan analisis di beberapa literatur yang telah ditentukan oleh dosen sesuai dengan paket materi kuliah.  
Dewasa ini Azzaetouna terkenal sebagai lembaga pendidikan terdepan  yang melahirkan konsep-konsep Maqashid Syariah­. Dari kampus ini muncul ahli-ahli fikih baru yang mewarnai cakrawala pemikiran islam. Kajian Maqashid Syariah  yang menggabungkan ketajaman analisa pada teks dan pemahaman ushul. Kampus ini pernah dipimpin oleh pemikir handal sekaliber Syekh Muhammad Thahir ibn Asyur. Ia membukukan konsep-konsep Maqashid Syariah para pemikir pendahulunya, seperti Asyatibi, al Ghazali dan lainnya. Dengan mengedepankan pemeliharaan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan, harta dan  kehormatan
 keberangkatan ku ke tunisia dimulai dengan pendaftaran diri ku ke universitas Azzaetounah melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang dibantu oleh seorang mahasiswa senior yang sedang belajar di universitas Azzaetounah, setelah beberapa bulan ku mendaftar hasil nya pun keluar meskipun terhitung lambat karena pendidikan sudah dimulai pada bulan september 2014 bahkan sebelum hasilnya keluar aku pun mendaftarkan diri ku ke Universitas Imam Muhammad Ibnu Su'ud yang ada dijakarta atau yang lebih dikenal dengan LIPIA, ketika diriku terpilih untuk melanjutkan pendidikan ke tunisia pada awalnya aku ragu untuk mengambilnya karena ada beberapa cerita yang aku dengar dari beberapa sumber tentang ketidak setabilan negara ini, lagi lagi itu terbantahkan ketika sesampainya aku disini,
bismillah,, aku pun membulatkan tekad dan meminta ridho kedua orang tua untuk memulai perkelanaan baru dalam menuntut ilmu kenegara yang jarak tempuhnya hampir satu hari perjalanan menggunakan pesawat terbang, aku tidak sendirian,  ada enam orang temanku lainnya yang juga mendapatkan kesempatan yang sama untuk menuntut ilmu di negara penghasil minyak zaitun terbesar ke tiga di dunia ini setelah itali dan spanyol, yaitu teman teman yang berasal dari beberapa daerah di indonesia, diantaranya dari aceh, surabaya, batang, cirebon, subang.
Hari keberangkatan kami sudah ditentukan, yaitu hari jumat tanggal 7 november 2014,  tetapi hari keberangkatan ini tidak jadi dikarenakan pengurusan visa yang begitu lambat dari kedutaan tunisia dijakarta sendiri, hingga hari keberangkatan kami ditunda menjadi hari selasa nya,
Penerbangan pertamaku ke luar negri.... Ya, penerbangan ke tunisia merupakan penerbangan pertamaku ke luar negri,  penerbangan yang melintasi negara negara teluk yang menghabiskan waktu 19 jam, keberangkatan kami ke tunisia menggunakan pesawat Qatar airways, sebelumnya kami transit di Dhoha, Qatar negara yang sempat menjadi negara terkaya di dunia,, benar benar kaya dengan ladang minyaknya yang tak terhitung.
            Menit demi menit pun berlalu, tunisia yang pada awalnya jauh sekarang menjadi bertambah dekat, pikiranku masih teringat ke kampung halaman, orang tua, keluarga serta teman teman, sepanjang perjalanan dari Jakarta ke Dhoha pikiranku hanya teringat kepada kampung halaman, orang tua dan keluarga ku tinggalkan demi menimba ilmu ke negeri Thohir ibnu Asyur  ini . Pesawat kami pun mendarat di Dhoha, kemudian perjalanan kami dilanjutkan dari Dhoha ke Tunis, perjalanan kedua ini terasa berbeda, pikiranku yang pada awalnya hanya ke kampung halaman kini berbalik arah untuk memikirkan Tunisia, semangat ku begitu bergebuh ketika pesawat mulai terbang ke Tunis, semangat untuk menuntut ilmu begitu terasa didalam diri ini, menuntut ilmu di Timur Tengah yang mana para mahasiswa yang belajar di Timur Tengah berperan besar dalam upaya transformasi wacana-wacana keislaman dari Timur Tengah ke Tanah Air. Sejarah telah membuktikan hal itu dan aku ingin menjadi salah satu dari mereka yang membawa cahaya pendidikan islam ke Indonesia.
Penerbangan Dhoha - Tunis kami tempuh dengan waktu kurang lebih 7 Jam, sesampainya di Bandara Carthage, Tunis, kami disambut oleh pantia penerimaan mahasiswa baru dan juga Staf KBRI, menghirup udara Tunis untuk pertama kalinya menambah semangat baru untuk bergiat dalam mencari dan mengumpulkan sebanyak banyak nya ilmu sebagai bekal untuk dibawa ke Indonesia nantinya.
Hari pertama ku di Tunisia sangat mengesankan, masyarakat yang begitu ramah, setiap aku berjumpa dengan penduduk asli tunisia mereka selalu menegur dengan mengucapkan salam. Begitu ramah, aku semakin cinta dengan negri ini. Aku merupakan putra Riau pertama yang menjadi mahasiswa di Tunisia. Kemudian selanjutnya hari-hari menyenangkan aku jalani di tunis hingga aku menulis tulisan tentang perjalanan ku ini .
          Ini lah kisah perjalananku, semoga menjadi motivasi bagi pembaca agar bersemangat dalam memburu ilmu di Timur Tengah, khususnya di Tunisia. Salam semangat dari ku di Tunisia.

4 komentar:

  1. "mahasiswa yang belajar di Timur Tengah berperan besar dalam upaya transformasi wacana-wacana keislaman dari Timur Tengah ke Tanah Air. Sejarah telah membuktikan hal itu dan aku ingin menjadi salah satu dari mereka yang membawa cahaya pendidikan islam ke Indonesia."

    Ungakapan paling indah dari ceritanya Bahkan lebih indah dari gambaran antum tentang keindahan Tunis Alkhadroo '.

    Ungkapan yang menggambarkan visi yang kuat untuk melangkah kedepan diatas pijakan kokoh yang telah dilalui para pendahulu dalam tranformasi khazanah islam dari Timur Tengah ke Tanah Air dan harmonisasi hal tersebut dengan adat dan budaya nusantara.

    Cukup informatif dan menarik dibaca

    Lanjutkan ukhayya,
    Ditunggu tulisan selanjutnya
    Waffaqokallah lima yuhibbu wa yardha

    BalasHapus
  2. MAnteb le tulisannya. Lanjutkan...

    BalasHapus

Negeri yang Diberkahi

Oleh : Rahmat Ilahi Asy-Syukry Dunia saat ini adalah dunia modern dengan segala macam bentuk teknologinya, berbagai macam teknologi dik...